Selasa, 18 November 2008

Jadi orang tersisihkan

Reputasi. Mungkin sebuah kata yang cukup simpel dan sudah sering diucapkan oleh orang-orang. Seringkali orang2 mau melakukan apa saja demi meningkatkan reputasi diri. Walaupun harus mengorbankan perasaan, teman, idealisme, ato mengorbankan etika. Semua cara dilakukan tanpa mempertimbangkan naluri sebagai manusia yang tidak dapat membohongi perasan.

Banyak orang membangun networking ke berbagai kalangan guna memuluskan niat dan ambisinya. Terkadang mereka menghalalkan segala cara. Ketika dia masuk ke kalangan yang tidak lagi mementingkan etika, maka dia pun akan menjadi seperti itu. Ketika dia masuk ke kalangan borjuis, maka dia akan menjadi orang yang seperti itu. KEtika dia masuk ke kalangan Hedonis maka dia dituntut untuk dapat menjadi bagian dari kalangan tersbut.

Berfikir secara jernih menjadi suatu hal yang langka untuk dilakukan. Orang dituntut untuk mengikuti arus. Kebebasan pikiran dan pendapat menjadi terkungkung demi meningkatkan reputasi. Telah menjadi suatu budaya di negara kita ini, ketika seseorang yang baerada di dalam suatu sistem, maka dia akan cendrung menyetujui semua sistem yang berlaku di dalamnya. Meskipun dianggap tidak etis, Namun tetap saja sistem tersebut dia ikuti. Alasan nya satu, karena dia tidak ingin reputasinya jadi buruk karena tidak mau mengikuti kemauan sistem. dia tidak mau dijauhi dan disisihkan dari komunitasnya hanya karena mempertahankan reputasi. Sehingga semua pikirannya menjadi tidak kreatif dan di intervensi oleh sistem. Jauh di lubuk hatinya mungkin dia merasakan bahwa hal yang dilakukan nya ini adalah menyimpang dan sangat jauh dari etika dan tatanan kemanusiaan. Banyak kasus tentang korupsi dewasa ini yang dilakukan secara berjamaah. Mungkin salah satunya adalah kasus yang melibatkan salah satu partai besar. Dimana orang2 sudah tidak lagi memperhatikan etika sebagai acuan dalam memilih deputi gubernur bank Indonesia.

Terkadang, kita harus mau menjadi seseorang yang tersisihkan. mungkin karena orang yang tersisihkan dapat berfikir lebih jernih dan melakukan tindakan sesuai nurani tanpa harus terikat tatanan suatu komunitas. seseorang yang tersisihkan dapat mengambil sikap dan dapat menjadi dirinya sendiri. Tapi apakah kita mampu????? mungkin saja.